Post Top Ad

5f0d8TW

Post Top Ad

obor rakyatpolitikromahurmuziy

Mantan Timses Prabowo Ungkap Fakta Obor Rakyat di Pilpres 2014

Ketua+Umum+PPP%252C+Romahurmuziy
Ketua Umum PPP, Romahurmuziy
Kasus pidana beredarnya Majalah Obor Rakyat pada 2014 lalu mendadak ramai kembali dibicarakan. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy yang pada Pilpres 2014 merupakan bagian tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Radjasa pun akhirnya buka-bukaan atas penyebaran hoax itu.

Pria yang akrab disapa Rommy itu memastikan bahwa Obor Rakyat tidak diproduksi oleh tim sukses resminya Prabowo-Hatta. Hanya saja memang saat itu koalisi mengetahui adanya upaya pembuatan majalah hoax itu.

"Itu simpatisan (yang buat, Red). Saya ada di tim resmi Prabowo dan saya memastikan itu bukan diciptakan oleh tim resmi. Tetapi sebagai tim resmi waktu itu kami mengetahui," ujar Rommy di Hotel Acacia Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (14/12).

Pada saat Obor Rakyat akan diterbitkan, koalisi sempat diminta untuk ikut mengoreksi isi materinya. Namun, koalisi langsung menolak karena tahu materi yang dimuat adalah hoax.

"Nah itu yang kami tidak tahu (siapa pendananya, Red), karena kami hanya disodorkan dumi (contoh, Red) dari tabloid itu dan diminta mengoreksi bagaimana menurut tim kampanye, kemudian saya sebagai Ketua Divisi Staf Strategi Prabowo-Hatta saya mengatakan saya tidak ikut-ikutan karena ini hoax," imbuhnya.

Lebih lanjut, Rommy menekankan bahwa isu antek komunis, antek asing, anti Islam dan sejenisnya merupakan isu yang dibuat-buat demi kepentingan Pilpres 2014. Termasuk yang dimuat dalam Obor Rakyat.
Baca juga: Gerindra: Isu Jokowi PKI Inisiatif Pribadi dari La Nyalla
Obor Rakyat waktu itu direncanakan akan terbit dalam 8 edisi. Tapi hanya tiga edisi yang berhasil dirilis. Kala itu majalah ini dicetak sebanyak satu juta eksemplar, serta dibagikan kepada 242 ribu masjid dan 28 ribu pondok pesantren di Indonesia. Sasarannya diarahkan kepada agamawan.

"Strategi itu cukup efektif, karena waktu satu bulan sebelum Pilpres 2014 elektabilitas pak Jokowi sempat drop dan sempat tersalip oleh pak Prabowo dalam monitoring tim kita waktu itu," sambung Rommy.

Lebih jauh, Rommy menduga bahwa masih ada aktor-aktor intelektual Obor Rakyat yang masih berkeliaran bebas. Menurutnya bukan hanya Pimpinan Redaksi dan Penulisnya saja yang terlibat dalam majalah ini, namun ada pihak lain.

"Bisa jadi masih ada (aktor intelektual lainnya, Red), kan yang disampaikan Darmawan dan Setiyardi yang dihukum mereka hanya jumlah sedikit. Kami pastikan jumlahnya tidak sesedikit yang diakui," tandasnya.

Majalah+obor+rakyat
Ilustrasi majalah obor rakyat di pilpres 2014
Diketahui, pada musim Pilpres 2014, Majalah Obor Rakyat sempat membuat heboh masyarakat. Di edisi pertamanya diberi judul 'Capres Boneka' dengan tampilan sampul sebuah karikatur Jokowi yang tengah mencium tangan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Dalam isinya, Obor Rakyat banyak melontarkan tudingan terhadap Jokowi yang saat itu maju sebagai Capres berpasangan dengan Jusuf Kalla. Tudingan itu antara lain yang menyebut Jokowi aktivis PKI, kaki tangan asing, hingga keturunan Tionghoa.

Kasus ini pun kemudian dilaporkan ke Bawaslu dan berlanjut di ranah meja hijau. Setelah melalui proses hukum, Setiyardi Budiono dan Darmawan Sepriyosa selaku pemimpin redaksi dan penulis obor rakyat dijatuhi hukuman pidana 8 bulan penjara pada November 2017.

pohonpoker+agen+poker+terpercaya+Indonesia
Sumber: jawapos.com

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad